Skip to main content

Pemicu Terjadinya Sesak Nafas


Sesak nafas merupakan salah satu penyakit yang disebakan adanya gangguan pada paru-paru, munculnya sesak nafas ini tanpa gejala apapun dan bisa muncul karena tiba-tiba, beberapa hal yang menyebabkan sesak nafas terjadi adalah gangguan kecemasan.

Perasaan gugup atau khawatir yang muncul saat kita mengalami ancaman atau merasa ada dalam situasi yang membahayakan muncul secara alami sebagai reaksi tubuh terhadap stress, namun jika terjadi berlebihan perasaan cemas itu muncul padahal belum ada dalam situasi yang membahayakan ini patut diwaspadai karena bisa saja ini akan menyebabkan sesak nafas.

Serangan jantung yang selalu menyerang orang-orang secara mendadak juga awalnya bisa diketahui dengan gejala sesak nafas yang melanda secara tiba-tiba. Tak jarang masyarakat mengira bahwa yang menderita sesak nafas itu sudah pasti mengalami asma padahal belum tentu bisa saja karena masalah kesehatan yang lain yang juga sama membahayakannya dengan asma seperti tekanan darah rendah.

Aliran darah yang tersumbat membuat oksigen tidak dapat dialirkan ke seluruh tubuh dan menimbulkan gejala sesak nafas, sesak nafas bisa disebabkan juga karena keracunan karbon monoksida yang jika terlalu lama mengendap dalam tubuh akan sangat membahayakan, gas karbon monoksida ini sangat beracun dan mudah terbakar juga tidak berbau.

Jika ini dibiarkan semakin buruk pula kesehatan tubuh dan bisa menyebabkan kematian. Sesak nafas ini sangat tidak nyaman dan menyulitkan untuk bernafas kirangnya pasokan udara yang masuk ke dalam paru-paru menyebabkan sesak nafas, biasanya jika terjadi itu merupakan sinyal untuk memperingakan tubuh akan kondisi kesehatan yang mulai menurun.

Beberapa orang mengalami sesak nafas dalam waktu yang singkat atau bahkan ada yang sampai dalam jangka waktu yang panjang. Jika sesak nafa terjadi hendaknya melakukan duduk dengan posisi ke depan dan sedikit membungkuk ini bisa membantu merilekskan tubuh dan membuat pernapasan lebih mudah.

Kemudian yang kedua bisa melakukan posisi berdiri dengan menyndar ke dinding atau berbaring dengan posisi miring dengan bantal di antara kedua kaki dan kepala ditinggikan bertumpu pada bantal. Jika masih berlanjut hendaknya menemui dokter agar diberi penanganan lebih lanjut.